Selasa, 08 Agustus 2017

Informasi Kanker Usus Besar

Informasi Kanker Usus Besar - Kanker Usus Besar adalah sejenis kanker yang menyerang usus besar atau bagian terakhir pada sistem pencernaan manusia. Penyakit ini bisa terjadi pada segala usia 90% penderitanya adalah orang-orang lansia di atas 60 tahun. Sebagaian besar kanker usus besar diawali dengan pembentukan gumpalan-gumpalan sek berukuran kecil yang disebut polip adenoma, gumpalan ini kemudian menyebar secara tidak terkendali seiring waktu.



Gejala Kanker Usus Besar

Kanker Usus Besar bisa dikenali dengan gejala-gejalanya. Beberapa gejala yang dapat dirasakan penderita kanker usus besar meliputi :
  • Adanya darah pada kotoran (feses) atau bahkan pendarahan di anus.
  • Berubahnya tekstur kepadatan kotoran, baik bertambah keras hingga akhirnya menjadi konstipasi ataupun bertambah cair (diare).
  • Menurunnya berat badan.
  • Tubuh terasa lelah.
  • Nyeri atau kram pada bagian perut.
  • Perut kembung.
  • Meningkatnya frekuensi buang air besar atau diare.
  • Konstipasi.
  • Nafsu makan menurun.

Tidak semua gejala tersebut akan dirasakan oleh penderita. Sebagian ada yang sering buang air besar disertai darah pada kotorannya, sebagian lainnya tidak disertai darah namun mereka sama-sama merasakan nyeri dibagian perut.

Jika anda mengalami gejala-gejala diatas maka segeralah temui dokter terutama jika mengalami diare bergantian dengan konstipasi selama lebih dari tiga minggu. Harap waspada juga jika usia anda telah mencapai 50 tahun keatas dan merasakan gejala tersebut.

Penyebab Kanker Usus Besar

Kanker terjadi ketika terjadi mutasi genetik dimana sel-sel DNA di area tubuh tertentu tumbuh secara tidak terkendali dan bersifat merusak. Pada penyakit kanker usu besar, pertumbuhan abnormal sel tersebut bermula pada lapisan usus bagian dalam, kemudian menjalar dan menghancurkan sel-sel lain di dekatnya, atau bahkan hingga ke beberapa area tubuh lainnya. erdapat dua jenis kanker usus besar yang bersifat keturunan, yakni:
  • Hereditary nonpolyposis colorectal cancer (HNPCC). Kelainan ini dikenal juga dengan nama sindrom Lynch. Seseorang dengan sindrom Lynch akan berisiko tinggi mengidap kanker usus besar sebelum usia 50 tahun.
  • Familial adenomatous polyposis (FAP).FAP merupakan penyakit langka yang menyebabkan munculnya ribuan benjolan kecil (polip) pada dinding usus besar dan rektum. 

Meski penyebabnya tidak diketahui beberapa faktor berikut ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kanker usus besar :
  • Kekurangan serat
  • Mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok
  • Mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Menderita penyakit gangguan pencernaan, salah satunya adalah kolitis ulseratif atau radang kronis di usus besar.
  • Memiliki orang tua atau saudara kandung yang menderita kanker usus besar.
  • Menderita familial adenomatous polyposis (FAP), yaitu gangguan genetika yang menyebabkan tumbuhnya gumpalan-gumpalan sel atau polip di dalam usus besar.

Diagnosis Kanker Usus besar

Dokter akan menanyakan gejala-gejala yang dirasakannya, setelah itu dokter akan menanyakan apakah pasien menderita suatu kondisi tertentu yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus besar atau apakah pasien menderita suatu kondisi tertentu yang dapat meningkatkan risiko kanker usus besar atau apakah pasien memiliki kerabat yang penderita kanker usus besar.

Setelah penjelasan di dapat dokter memungkinkan akan mengecek kondisi anus pasien untuk melihat adanya pembengkakan. sebuah alat yang perlu diguanakan dokter adlah Sigmoidoskopi merupakan alat berbentuk selang kecil yang dilengkapi lampu dan kamera di ujungnya untuk dimasukkan ke usus besar melalui anus. Melalui monitor, dokter dapat melihat apakah ada tanda-tanda kanker usus besar.

Pengobatan Kanker Usus Besar

 Berikut ini adlah tiga jenis pengobatan utama pada kasus kanker usu besar :
  • Kemoterapi . 
Tujuannya untuk menyusutkan tumor, meredakan gejala yang dirasakan pasien, atau memperlambat penyebaran kanker. beberapa efek samping kemoterapi adalah : mual, muntah, lelah, kaki dan tangan terasa gatal atau panas, sariawan, diare, rambut rontok.
  • Radioterapi
Tujuan radioterapi sama seperti kemoterapi, yaitu untuk membunuh sel-sel kanker. Radioterapi bisa dilakukan untuk memperkecil ukuran tumor atau meringankan gejala apabila kanker telah menyebar ke bagian-bagian tubuh yang lain. Beberapa efek samping radioterapi : Menjadi sering buang air kecil, diare, lelah, kulit disekitar anus atau panggul terasa panas.
  • Operasi. 
Jenis ini dilakukan tergantung dari tingkat keparahan penyebaran kanker itu sendiri jika kanker terdiagnosis masih dalam tahap awal biasanya operasi bisa dilakukan lewat kolonoskopi untuk menghilangkan pertumbuhan kanker.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar